Selasa, 21 Maret 2017

Jenis-Jenis Penyakit Kulit Pada Kucing

Jenis-Jenis Penyakit Kulit Pada Kucing, Penyebab Serta Cara Mengatasinya

Penyakit kulit merupakan hal yang biasa pada kucing. Penyakit pada kulit tersebut dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti parasit, kutu, jamur, infeksi bakteri, alergi, stres, luka/cidera, atau bahkan terkadang karena ketidak seimbangan hormon. Berikut beberapa jenis penyakit kulit pada kucing yang sering dijumpai.
penyakit kulit pada kucing

Jenis-Jenis Penyakit Kulit Pada Kucing

1. Jerawat

Jerawat merupakan hal yang biasa terjadi pada kucing. Jerawat biasanya muncul di sekitar dagu. Kemungkinan penyebab bisa dikarenakan stres, perawatan yang buruk, reaksi terhadap obat-obatan, kondisi kulit, atau bahkan peradangan akibat tempat makan dan minuman yang tidak higienis.
Anda dapat menghilangkannya dengan cara mengompres bagian yang terkena jerawat dengan air hangat atau dengan alkohol. Anda juga dapat mengatasinya dengan shampo kucing saat memandikannya. atau Anda juga dapat memberikan antibiotik sesuai petunjuk dokter hewan jika jerawatnya juga disertai dengan infeksi.
2. Infeksi Kulit

Dalam banyak kasus, infeksi terjadi akibat dari masalah atau penyakit kulit pada kucing lainnya. Misalnya, jerawat dapat membuat akar rambut kucing lebih rentan terhadap infeksi, sehingga daerah kulit yang terdapat jerawat dapat terjadi infeksi. Atau juga dapat diakibatkan luka yang tidak segera dibersihkan atau diobati. Infeksi pada kulitnya dapat menyebabkan area yang terkena infeksi menjadi bernanah.
Infeksi ini dapat diobati dengan antibiotik, tetapi penting untuk mengobati kondisi kulit atau penyakit kulit yang menyebabkan terjadinya infeksi untuk mencegah terjadinya infeksi kembali.
3. Ifeksi Ragi

Infeksi jenis ini disebabkan oleh jamur atau disebabkan oleh masalah kulit lainnya. Telinga adalah salah satu tempat yang paling umum terinfeksi jamur. Gejala yang timbul diantaranya seperti bentol-bentol yang disertai cairan hitam atau kuning, Lipatan telinga yang meradang atau berwarna kemerahan, dan kucing yang terus-menerus menggaruk bagian telinganya atau bagian lain tubuhnya yang terinfeksi oleh jamur.
Cara termudah untuk mengatasi masalah infeksi jamur ini ialah dengan menggunakan shampo kucing khusus yang telah dikhususkan untuk mengatasi infeksi jamur.
4. Ringworm (Kurap)

Ringworm atau kadas merupakan jenis lain penyakit kulit pada kucing yang disebabkan oleh jamur, terutama ntuk kucing yang berusia di bawah 1 tahun. jenis penyakit ini menyebabkan luka dan bercak putih seperti ketombe dalam pola lingkaran dan di daerah kulit yang terjangkit akan terjadi kebotakan dan sering bersisik. Kucing akan selalu merasa gatal dan menggaruk bagian yang terjangkit ringworm.
Ringworm ini sangat menular dan dapat menyebar ke kucing atau hewan peliharaan lainnya, bahkan kepada manusia. Pengobatan untuk mengatasi ringworm ini tergantung pada tingkat keparahan, tetapi alternatif termudah yang dapat Anda gunakan untuk mengatasinya dapat dengan menggunakan shampo khusus, salep, atau obat-obatan oral.
5. Alergi Makanan

Penyakit kulit pada kucing yang juga sering terjadi ialah infeksi makanan. Beberapa kucing sangat sensitif terhadap bahan tertentu atau pengawet dalam makanan mereka. Sensitivitas ini dapat mengakibatkan gatal parah di atas kepala, leher dan punggung, serta pembengkakan pada kelopak mata. Bahkan jika alergi sudah cukup parah, akan menyebabkan luka dan kerontokan pada bulu akibat dari terus menerus menggaruk bagian yang gatal tersebut. Alergi ini juga dapat menyebabkan bentol-bentol (bercak merah) pada kulit manapun pada bagian tubuh yang terdampak alergi.
Untuk mengatasinya Anda dapat membawanya ke dokter hewan untuk mendapatkan pengobatan untuk mengurangi pembengkakan dan gatal-gatal serta mengobati kulit yang terdampak alergi. Namun yang terpenting yang harus Anda perhatikan ialah dengan memilih makanan yang tepat untuk kucing Anda dan tidak lagi menggunakan makanan dengan bahan yang sama.
6. Bulu Rontok (Alopecia)

Penyakit kulit pada kucing berikutnya ialah kerotokan pada bulu. Bulu rontok sebenarnya merupakan hal yang normal. Namun jika kerontokan sampai menyebabkan kebotakan maka ini menjadi tanda-tanda atau gejala dari beberapa alergi, infeksi bakteri maupun jamur. Bulu rontok juga dapat disebabkan oleh kutu, stres atau gizi buruk.
Jika Anda menemukan kerontokan bulu yang parah hingga menyebabkan kebotakan, segeralah bawa ke dokter hewan. Hal ini perlu Anda lakukan untuk mengetahui secara pasti penyebab kerontokan bulunya atau bahkan untuk langkah awal mengantisipasi dan pengobatan penyakit kulit lainnya yang menyebabkan rontoknya bulu.
7. Kutu

Serangan kutu merupakan hal yang umum terjadi pada kucing. Serangan kutu dapat ditandai dengan kucing menggaruk dan menjilati badannya terus menerus secara berlebihan. Serangan kutu juga dapat menyebabkan bulu menipis atau rontok terutama pada bagian atas pangkal ekor. Selain itu tanda-tandanya juga dilihat secara langsung seperti terdapat bintik-bintik berukuran kecil pada bulunya, dan jika Anda menyibakkan bulunya akan terlihat serangga kecil berwarna merah kecoklatan atau hitam merayap pada kulit atau bulunya.
Untuk mengatasinya memang telah tersedia shampo atau obat pembasmi kutu khusus untuk kucing. Namun perlu diperhatikan juga, tidak cukup memberkan treatment pada kucingnya saja. Anda juga harus membersihkan kandang, litter box, dan tempat-tempat kucing Anda sering bermain di dalam rumah, dan yang terpenting segera ganti dan buang pasirnya, jangan dibersihkan dan digunakan lagi.
8. Tungau Telinga

Tungau telinga merupakan parasit kecil yang biasanya menyerang telinga kucing. Tungau ini dapat menyebabkan infeksi serius pada bagian telinga. Tanda-tanda tungau telinga menjalari telinganya diantaranya kucing jadi sering menggaruk telinga secara berlebihan, kepala gemetar, baunya sangat menyengat dan keluarnya cairan berwarna gelap dari telinga. Kucing dapat dikatakan diserang tungau telinga ketika tanda-tandanya terdapat pada kedua telinganya.
9. Tumor kulit

Tumor merupakan salah satu jenis penyakit kulit pada kucing yang cukup parah dan butuh penangan serius. Tanda-tandanya ialah tedapat benjolan padat/keras pada kulit. Untuk memastikannya Anda dapat membawanya dan menanyakan langsung kepada dokter hewan untuk memastikan benjolan tersebut tumor kulit atau bukan.
10. Stud Tail

Hal ini disebabkan oleh kelenjar di dekat ekor yang mengeluarkan minyak yang berlebihan. Tanda-tandanya ialah terdapat cairan berminyak berwarna coklat berbau di bagian atas ekor dekat pangkalnya. Kondisi ini paling sering sering ditemukan pada kucing yang dikebiri, walaupun tidak tertutup kemungkinan terjadi pada pejantan dan betina normal.
Anda dapat mengatasinya dengan mencuci dua kali sehari bagian yang terdampak dengan sampo yang mengandung antiseborrheic (kandungan yang bergna untuk mengurangi minyak yang berlebih pada kucing).
Demikianlah beberapa penyakit kulit pada kucing yang umum menjangkitinya. Jika Anda mencurigai kucing Anda memiliki masalah pada kulitnnya, periksalah daerah yang terjangkit, perhatikan gejalanya, dan coba atasi secepatnya. Jika penyakitya telah parah atau terdapat benjolan atau luka terbuka pada kucing Anda, bawalah ke dokter hewan untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.


sumber ; http://www.catsfurnitureloft.com/penyakit-kulit-pada-kucing/

0 komentar:

Posting Komentar