Senin, 09 Mei 2022

Pengaruh Globalisasi Melalui Media Elektronik Terhadap Ancaman Identitas Nasional

 Hi semua!

Melalui project mata kuliah Kewarganegaraan kelas E-22 Universitas Negeri Malang, kami ingin menghimbau para generasi muda untuk lebih memperhatikan Identitas Nasional. Pengaruh budaya-budaya luar yang masuk ke Indonesia akibat adanya globalisasi seperti (LGBT, onlyfans, darkweb, dll), membuat Identitas Nasional terancam. Generasi muda lebih menyukai budaya-budaya luar yang sedang viral. Hal ini berpotensi menjadi permasalahan yang lebih besar apabila tidak segera diatasi. Oleh karena itu, sosialiasi sangat diperlukan guna memberikan wawasan kepada remaja mengenai makna Identitas Nasional.

Pengertian Identitas Nasional

      Identitas nasional adalah suatu jati diri dari suatu bangsa. Artinya, jati diri tersebut merupakan milik suatu bangsa dan berbeda dengan bangsa lainnya. Kata identitas berasal dari “identity" yang berarti ciri-ciri atau jati diri pada perorangan atau suatu kelompok tertentu yang bisa membedakannya dengan orang lain atau kelompok yang lainnya. Sedangkan kata “nasional" merupakan gambaran akan identitas yang melekat pada diri seseorang atau suatu kelompok tertentu atau organisasi yang lebih besar berdasarkan kesamaan fisik, budaya, ragam, bahasa, sejarah, cita-cita, serta tujuan. Dari pengertian di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa identitas nasional adalah suatu kumpulan nilai budaya yang tumbuh dan berkembang pada macam-macam aspek kehidupan, baik dari ratusan suku atau budaya yang ada dihimpun menjadi satu kesatuan, seperti Indonesia. Bentuk Identitas Nasional, tidak lepas dari ciri khas Indonesia yang meliputi :

  1. Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia
  2. Sang saka merah putih
  3. Lagu kebangsaan Indonesia Raya
  4. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika
  5. Pancasila sebagai falsafah negara
  6. Undang-undang Dasar 1945
  7. Garuda Pancasila
  8. Adanya Hukum dasar dan Pandangan Hidup
  9. Wawasan Nusantara

Masalah yang benar-benar terjadi pada remaja sehingga memicu krisis identitas nasional adalah kaburnya nilai budaya Indonesia yang ada dalam diri remaja tersebut, yang diakibatkan oleh dampak globalisasi. sehingga hal-hal menyimpang dilakukan oleh remaja seperti :

  1. Kenakalan remaja
  2. Ketergantungan Teknologi yang mengarah pada hal negatif 
  3. Menghilangnya nilai kebangsaan dalam diri remaja. 
  4. Kurangnya kepedulian terhadap sesama sehingga memicu disintegrasi bangsa.
  5. Acuhnya sikap tolong monolong antar sesama.
  6. Sopan santun dan gotong royong mulai pudar di  kalangan remaja saat ini.

Saat ini Indonesia sedang berada dalam krisis indentitas. Berikut adalah beberapa kasus pelecehan identitas nasional bangsa Indonesia yang pernah ada :

  1. Pembakaran bendera yang viral di Tiktok
  2. Wanita hina Pancasila dan injak-injak Bendera Merah Putih
  3. Bendera Merah Putih bergambar palu di UNHAS
  4. Ibu-Ibu Sumedang menggunting bendera merah putih
  5. Bendera merah putih disikat dengan sikat WC

Penyebab terbentuknya krisis identitas nasional

  1. kurangnya rasa cinta tanah air, yang diakibatkan oleh sulitnya memahami dan mengembangkan sikap tersebut karena minimnya pendampingan
  2. kurangnya rasa dan sikap nasionalisme, sehingga para remaja tidak mengerti apa saja cakupan nasionalisme yang ia ketahui akibat dari globalisasi ini
  3. minimnya sosialisasi pancasila dan pembentukan karakter pada remaja
  4. kecenderungan remaja selalu mengabaikan budaya lokal, yang disebabkan oleh globalisasi sehingga mereka acuh terhadap budaya Indonesia dan mereka justru membanggakan budaya luar
  5. memudarnya sikap toleransi dan saling menghargai. baik dalam hal agama, suku, budaya dan lain sebagainya yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan akan identitas nasional yang sebenarnya

Dari poin-poin yang sudah kami sampaikan, semua mengarah kepada adanya krisis identitas yang merupakan salah satu ancaman Identitas Nasional. Globalisasi menjadi salah satu penyebab remaja kurang menyukai budaya lokal dan lebih membanggakan budaya luar. Apabila kondisi ini diabaikan, maka bisa jadi remaja akan menjadi remaja yang tidak memiliki nilai-nilai budaya yang harus dijunjung tinggi sehingga dapat melupakan jati dirinya sendiri.

Pengertian Globalisasi

Globalisasi adalah proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya yang menyangkut informasi secara mendunia melalui media cetak maupun elektronik. Apabila kebudayaan secara umum merupakan suatu rangkaian kepercayaan, nilai-nilai, dan gaya hidup dari suatu masyarakat tertentu didalam eksistensi kehidupan sehari-hari, maka dewasa ini didalam era globalisasi mulai muncul apa yang disebut kebudayaan global. Suatu perubahan dan perbedaan merupakan kunci masa depan yang lebih maju dan inovatif. Pengertian globalisasi lebih mengarah pada fase yang terjadi pada manusia di dunia dimana mereka mengalami perubahan. Namun perubahan yang cukup signifikan adalah perkembangan di bidang teknologi, seperti yang kita lihat saat ini semua masyarakat di dunia pasti tidak asing dengan teknologi yang mungkin sudah mandarah daging di kehidupan masyarakat misalnya yaitu handphone dan internet. Namun, tidak semua perubahan memberikan dampak yang positif. Pasti ada dampak dan pengaruh negatif yang berjalan beriringan di dalamnya. Dampak negatif globalisasi antara lain:

  1. Informasi yang tidak tersaring.
  2. Membuat tidak kreatif, karna prilaku konsumtif.
  3. Membuat sikap menutup diri, berpikir sempit.
  4. Banyak meniru perilaku yang buruk.
  5. Mudah terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai dengan kebiasaan atau kebudayaan suatu negara.

Perkembangan globalisasi menyentuh setiap lini di kehidupan manusia berdampak terhadap perubahan budaya. Seperti yang diketahui, dalam proses globalisasi tidak terdapat batasan geografis suatu negara sehingga proses globalisasi dapat mengancam eksistensi budaya suatu bangsa karena budaya lain dapat dengan mudah masuk dalam suatu kehidupan bangsa. Melalui media sosial dan media massa. Serta adanya akses internet telah memudahkan penyerapan kebudayaan karena hampir semua orang terhubung dengan jaringan internet. Media menjadi senjata utama dalam penyebaran budaya di era globalisasi. Oleh karena itu, di zaman seperti ini Pendidikan Kewarganegaraan merupakan kebutuhan yang   mendasar   bagi   bangsa   Indonesia. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan, menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dan dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi. Menghadapi era globalisasi, diperlukan pemahaman dan sikap sebagai acuan untuk kemudian bertindak di masa sekarang dan masa depan. Untuk  itu peran  pendidikan  Kewargaanegraan  dianggap penting sebagai  perisai  generasi  muda untuk  tetap melaksanakan  kehidupannya  sesuai  dengan  norma-norma  yang  telah  disepakati bersama  sebagai  bangsa  Indonesia,  yaitu  norma-norma  yang  sesuai  dengan Pancasila dan budaya bangsa yang adhi luhur.

Namun, dengan adanya globalisasi ada beberapa nilai yang bercampur dengan nilai yang baru dari luar, sehingga meinumbulkan nilai-nilai baru, yang terkadang sangat berbeda jauh dari nilai asli dan jati diri masyarakat Indonesia. Apabila kondisi ini diabaikan, maka bisa jadi masyarakat akan menjadi masyarakat yang rusak, masyarakat yang tidak memiliki nilai-nilai budaya yang harus dijunjung tinggi, masyarakat yang melupakan jati dirinya sendiri.

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa globalisasi tidak hanya mempunyai dampak positif namun juga dampak negatif yaitu adanya globalisasi ada beberapa nilai yang bercampur dengan nilai yang baru dari luar, sehingga meinumbulkan nilai-nilai baru, yang terkadang sangat berbeda jauh dari nilai asli dan jati diri masyarakat Indonesia, seperti adanya budanya jepang, korea, us yang masuk ke Indonesia dan menyebabkan para remaja lebih menyukai budaya tersebut daripada budaya lokal. Hal ini akan semakin parah jika terus dibiarkan. Remaja akan kehilangan jati dirinya jika tidak dibekali oleh wawasan kebangsaan. Oleh karena itu, dibutuhkan sosialiasi kepada para remaja mengenai identitas nasional guna memberikan wawasan kepada remaja mengenai makna Identitas Nasional, sehingga mereka dapat menyaring hal-hal yang sesuai dengan norma dan budaya Indonesia.